Selasa, 08 Maret 2011

teruntuk seorang sahabat

Diposting oleh nunasipid di Selasa, Maret 08, 2011
                                                            06 maret 2011
Kisah sahabat ku
Entah lah..
Orang seperti ku yang egois, kasar dan keras kepala. Yang punya trauma berat karna patah hati, buat ku enggan tu memulai hubungan baru dengan lawan jenis. Malah menyibukkan diri dengan segudang aktivitas kuliah, kerja dan organisasi kemahasiswaan. Lebih senang pusing dengan pekerjaan dan tugas kuliah yang menumpuk. Daripada harus memikir kan seorang lawan jenis. Aku mulai berubah satu tahunan ini, tidak berubah drastic, namun bertahap. Seriring bertambahnya usia, aku mulai merubah sikap, cara berfikir walau tidak begitu berubah sepertinya. Aku juga membatasi pertemanan dengan lawan jenis,

Entah lah..
Karna trauma atau apa, aku melakukan sikap itu. Hingga akhirnya aku menghadapi titik jenuh dengan semua rutinitas yang kujalani. Aku mulai bosan dengan kuliah dan pekerjaan ku, mulai berfikir mengenai seorang pacar.

Layak nya anak remaja, terkadang aku iri melihat teman teman ku dengan pacar pacar mereka. Namun aku berusaha untuk tetap berdiri kokoh tanpa seorang pacar. Yah pikirku saat itu, nanti saja lah memiliki seorang pacar, saat aq benar benar menemukan seorang lelaki yang memang tepat untuk menemani ku hingga akhir hayat.
Ditengah kejenuhan terjadi,

Datang seorang teman lama, yah aq memang mengenalnya. Namun pertemanan kami tidak begitu dekat. Hanya sebuah perkenalan singkat diwaktu itu, hingga berlanjut dengan sms dan hanya melalui telpon. Yah itu semua dikarenakan wilayah tempat kami tinggal berbeda pulau dan memiliki jarak yang jauh. Walaupun dapat ditempuh dengan 1 jam perjalanan melalui udara.

Pertemanan kami baru berjalan 2 tahun, yah walaupun tidak selalu berkomunikasi selama 2 tahun. Karna kesibukan ku dan dia, yang membuat kami terkadang kehilangan komunikasi beberapa waktu. Yah kehadiran dirinya yang begitu tiba tiba terkadang membawa kami menjadi saling dekat. Walau hanya dekat dalam pertemanan biasa saja.

Nah..
Disaat itu lah, disaat hati ku kosong tanpa berpenghuni ini dia hadir. Dan sedikit demi sedikit mulai mengisi hati ini. Dia mulai mewarnai hari ku yang sempat kelabu, dan membuat diriku mulai bergantung kepada nya. Ya aku bahagia disaat itu, aku mulai cemburu saat dia berdekatan dengan wanita. Dan aku mulai berharap lebih atas hubungan pertemanan kami.


Hingga..
Akhir ny terbesit rasa dijiwa, yang berkata, “kalian berdua hanya bertemana. Untuk apa kau sibuk cemburu ?”
Ya aku tahu memang, hubungan kami ini seperti apa. Kami hanya berteman, saat dia mempunyai seorang pacar. Dia akan tiba tiba menghilang dari kehidupan ku, aku tahu itu karena itu sudah terjadi 2 kali selaman ini. Ya tapi aku terus berharap kepadanya hingga kini,


Dan…
Kami mulai dekat (lagi), aku lupa kapan tepatnya dia kembali lagi kekehidupan ku setelah putus dengan pacarnya. Perasaan yang dahulu pernah ada kini datang kembali. Dan aku mulai berharap lagi pada dia. Perasaan yang sebenarnya salah.


Ya salah..
Aku salah menilai sikap yang dia berikan selama ini padaku, yang seharusnya dari awal kusadari. Bukan disaant seperti ini, disaat aku benar benar tergantung dan berharap lebih padanya. Harusnya aku sadar, bahwa jarak yang memisahakan kami, buat ku tak sepenuhnya tahu  semua kegiatan serta seseorang yang sedang dekat dengan nya.


Kadang..
Aq berfikir, untuk apa aku menunggu dia yang jauh. Menunggu sesuatu  yang tak pasti.  Dia yang sebenarnya tak ku tahu bagaimana perasaannya padaku. Walau aku tahu sebenarnya dia sudah tahu bagaimana perasaan ku terhadapnya. Namun aku selalu mencoba tuk menepis semua itu. Mencoba tuk membohongi diri sendiri, yang seharusnya tak kulakukan itu hingga kini.


Namun kusadari,
Aku salah dan mencoba menghilangkan semua rasa tentang dia. Ya..aku mencoba tuk  menghilangkan rasa bukan mencoba tuk menjauhi dia. dan aku memulai nya di detik ini.


Walau..
Ada satu tanya tersimpan yang sesungguhnya ingin ku tanyakan padanya, “Bagaimana persaan mu kepada ku ?”. sebuah Tanya yang tak penah terucap hingga kini, sebuah Tanya yang sesungguhnya sangat ingin ku ketahui  jawabanny. Namun bibir ini enggan berucap Tanya, telinga ini enggan mendengar jawab melukai hati.

Biarlah waktu berlalu, dan aku akan segera melupakan mu !
Karena persahabata itu lebih penting, dari segala ny !

0 komentar:

Powered By Blogger
 

Blog de Nunasipid Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting